PT Agung Sedayu Group (ASG) adalah salah satu pengembang properti terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, dengan jejak panjang sejak berdiri pada tahun 1971. Perusahaan ini didirikan oleh Sugianto Kusuma, yang lebih dikenal dengan nama Aguan, seorang pengusaha keturunan Tionghoa-Indonesia yang memulai kariernya dari latar belakang sederhana. Dari usaha kontraktor kecil yang membangun rumah pertokoan (ruko), ASG tumbuh menjadi konglomerasi properti yang menguasai berbagai proyek skala besar di Jabodetabek dan kini merambah ke berbagai kota lain, termasuk Medan.

Dalam perjalanannya, ASG dikenal dengan strategi pembangunan yang terintegrasi: tidak hanya membangun kawasan residensial, tetapi juga pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, hotel, hingga kawasan industri. Filosofi pengembangan yang mereka usung adalah menciptakan “one-stop living” atau kota mandiri, di mana penghuni bisa tinggal, bekerja, berbelanja, dan berlibur dalam satu kawasan yang sama. Proyek ikonik yang mencerminkan hal ini misalnya Pantai Indah Kapuk (PIK 1 & PIK 2) di Jakarta Utara dan Tangerang, yang kini menjadi salah satu pusat gaya hidup modern paling ramai di Indonesia.

Secara historis, tonggak penting keberhasilan ASG dimulai sejak keberhasilan mereka membangun Harco Mangga Dua pada awal 1990-an. Sejak saat itu, perusahaan terus memperluas portofolionya, termasuk Mall of Indonesia, Green Lake City, Sedayu City Kelapa Gading, District 8 SCBD, hingga hotel-hotel mewah seperti The Langham Jakarta dan Swissôtel Jakarta.

Khusus di Medan, ASG mulai hadir melalui proyek-proyek yang memperlihatkan ambisinya dalam membawa konsep pengembangan properti modern ke Sumatera Utara. Kota Medan sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar di luar Pulau Jawa menjadi lokasi strategis bagi ekspansi ASG. Kehadiran mereka di Medan tidak hanya sekadar menjual properti, tetapi juga membawa konsep kawasan terpadu yang sebelumnya lebih banyak ditemukan di Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa ASG melihat Medan sebagai pasar potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kebutuhan akan hunian dan fasilitas modern yang semakin besar.

Dari sisi kepemilikan, ASG masih sangat erat kaitannya dengan keluarga Aguan melalui berbagai perusahaan afiliasi. Kolaborasi strategis juga kerap mereka lakukan, misalnya dengan Salim Group dalam mengembangkan PIK 2. Hal ini semakin memperkuat posisi ASG sebagai salah satu pemain kunci di industri properti nasional, yang tidak hanya mengandalkan modal besar tetapi juga jaringan bisnis yang luas.

Secara keseluruhan, PT Agung Sedayu Group adalah simbol transformasi pengembangan kota di Indonesia. Dari proyek sederhana hingga kawasan prestisius, perusahaan ini berhasil membangun reputasi sebagai pengembang yang mampu menciptakan ekosistem properti berkelas internasional. Dengan ekspansi ke Medan, ASG berpotensi mempercepat modernisasi infrastruktur dan gaya hidup perkotaan di Sumatera Utara, sekaligus memperluas pengaruhnya di luar Pulau Jawa.